konflik dayak vs madura

2024-05-04


Konflik dan Integrasi Sosial Antara Etnik Dayak Dengan Etnik Madura Serta Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya. pada 2010 yang menyebut ada 1.128 suku di Indonesia yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Keberagaman ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan budaya paling kaya.

Konflik Sampit merupakan kerusuhan antarsuku yang melibatkan orang Dayak sebagai penduduk asli dan suku Madura sebagai pendatang. Konflik Sampit diawali dari pembakaran salah satu rumah milik orang Dayak di Jalan Padat Karya pada Minggu (18/2/2001) dini hari.

Kronologi konflik Sampit. Diberitakan Kompas.com (18/2/2023), konflik Sampit diawali dari pembakaran salah satu rumah yang dihuni orang Dayak. Lokasi kebakaran berada di jalan padat karya dan pelakunya diduga adalah kelompok pendatang dalam hal ini orang Madura. Bermula dari situ, orang Dayak merasa geram dan berencana melakukan aksi balasan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- 12 tahun lalu, 18 Februari 2001, konflik Sampit pecah. Ini adalah tragedi berdarah yang menelan banyak korban di masa orde reformasi dimulai. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya.

Orang Dayak seringkali memandang orang Madura sebagai orang yang sombong, eksklusif, cenderung menggunakan kekerasan, serta tidak dapat dipercaya. Dilain pihak, orang Dayak - terutama oleh pers internasional - digambarkan sebagai pemerang barbar yang hendak menghidupkan kembali tradisi kuno pemenggalan kepala musuh.

The factors that triggered the Sampit war were cultural differences or customs between the Dayak and Madura tribes which eventually became the cause of conflict between the two. The...

Resolusi Konflik Etnis Antara Madura dan Dayak di Sampit Melalui Model Sinergi Integratif Perbedaan sosial ekonomi dan sosial budaya sangat berpengaruh terhadap konflik manakala faktor stereotipe negatif, kecemburuan sosial dan gesekan SARA kian tak terbendung.

Konflik Sampit terjadi karena adanya perbedaan nilai dan budaya antara suku Dayak dan Madura yang berstatus sebagai pendatang. Menurut Abdul Rachman Patji, ada asumsi bahwa konflik Sampit disebabkan karena kecemburuan orang Dayak kepada orang Madura. Hal tersebut terjadi karena mereka menganggap orang Madura dinilai sukses dalam usaha ekonomi.

Penelitian ini memabahas mengenai politik etnik pasca konflik Madura Dayak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penelitian ini menjadi menarik dikarenakan masih minimnya pembahasan mengenai kondisi masyarakat pasca konflik etnik Madura Dayak yang terjadi di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Using conflict and integration approach, therefore, this article observes the dynamics relation between ethnic groups, Madura and Dayak ethnic in particular, in certain plural regions in term of ethnic diversities; those are Yogyakarta, Malang and Sampit.

Peta Situs